ada masanya ketika perasaan tak bisa disalahkan. ada masanya ketika perasaan pun tak bisa dibohongi. ada masanya juga ketika perasaan diutarakan. berbagai proses yang dilalui punya hal manis dan pahit. bahkan seringkali menyiksa. seperti kata majnun yang terlalu mencintai laila : cinta itu nikmat yang menyiksa.
aku terkesima dengan cerita Ali dan Fatimah atau juga Salman Al Farishi. ketika cinta tak boleh bicara dan tak perlu diketahui. atau barangkali cinta Siti Hajar, Ibrahim, dan Bilal yang dilakukan dengan penuh pembuktian. cinta selalu manis dan tak pernah habis dibicarakan. seperti air, mengalir deras. seperti udara, tertiup keras. seperti tanah, terbongkah kuat.
tapi tak pernah bisa didefinisikan hanya dalam satu kata, satu kalimat, satu frasa. mungkin harus diuraikan dengan pengalaman berbeda yang unik dari masing-masing pemaknaan setiap insan. ahh bicara cinta. bosan sebenarnya. karena tak pernah mau diri ini menyiksa batin, menjadikannya lara. tak mau juga disalahkan atas keadaan yang tak tahu diri. tak mau pula dikhianati oleh teori dan kata manis ambigu.
masih belum saatnya mungkin. masih belum saatnya perasaan itu membuncah. harus masih disimpan. semoga Kau masih berkenan menutupi perasaanku.