tentang Sahabatku, lagi

hari ini sy kembali dengan sahabat saya yang cantik nan riang itu,. dia sudh mengirim beberapa sms seblumnya yang menanyakan keberadaan saya. saya senang. berharap hari ini dia akan kembali menyambangi kamar asrama saya yang pas-pas-an, seperti kemarin. sayang, sms itu hanya sebuah pertanyaan. memastikan saya masih ada di fakultasnya.memastikan dia bisa mengembalikan jakun yng dia pinjam dari saya sore ini juga. huufft… setelah berwudlu untuk solat maghrib, saya bertemu di tempat wudlu wanita fakultas bahasanya. seperti yang saya katakan, saya senang. namun saya pastikan dia tidak akan ke asrama saya, karena akan menginap di tempat temannya yang lain. saya pikir, temannya itu bukan sekadar teman baginya. melainkan sahabatnya yang lain. menyedihkan. ia memang pernah bercerita sebelumnya bahwa ia punya sahabat lain. tapi tidak secara terang-terangan dia bicara demikian. saya hanya menangkap pesan implisitnya. ternyata, sudah empat hari ini dia menginap di tempat sahabat lainnya. entah, mengapa. saya mulai peduli sekaligus tak peduli. peduli karena ia sahabat saya, maka saya ingin tahu keberadaannya secara pasti sore ini. namun menjadi tak peduli karena ia pergi ke tempat lain. tanpa saya. dan tentunya meninggalkan saya. saya bertanya dalam hati, selama itukah di sana? ap saja yang dia lakukan di sana? mengapa sebegitu-nya? dan sebagainya. say tidak ingin membayangkan hal lain yang membuat saya semakin tak mengerti. ya, semakin tak mengerti mengapa ini terjadi. persahabatan yang baru seumur jagung untuk saya. permulaan yang membuat saya begitu canggung lebih mnyayangi saudari saya lainnya. maaf jika mengecewakan, kawan… saya belum terbiasa. belum punya banyak ilmu. belum punya banyak cara. yang mungkin membuatmu tak nyaman denganku. namun sungguh, aku ingin belajar. belajar lebih mengerti, lebih memahami, belajar merasa memiliki, belajar peduli, belajar mengasihi, belajar menjadi berarti. sahabatku, yang cantik nan riang di sana,. jangan lelah memberi kebaikan. jangan takut dengan ancaman. jangan tunduk pada keinginan. jangan terpaku pada kestagnan-an. jangan diam dalam ketidaktahuan. jangan menangis dalam keputusasaan. dan jangan letih untuk bertahan, menerpa angin dan kerikil serta duri yang menyakitkan. sahabat seperti bintang, karena ia selalu ada walau matahari mengaburkan keindahan sinarnya. akan tetap begitu selama kau beranggapan begitu.

Learning Goals Vs Performance Goals

Tiba-tiba saya terpikir satu hal mengenai kuliah bimbingan pendidikan, yang tadi pagi baru di-UAS-kan…. Kali ini mengenai goals (tujuan / sasaran). .

umumnya, ketika seseorang melakukan sesuatu, akan ada tujuan atau sasaran yang ingin mereka dapatkan. baik itu tujuan yang sifatnya sederhana hingga tujuan yang sifatnya kompleks. misalnya ketika ibu pergi ke pasar, tujuannya untuk membeli sayuran atau kebutuhan rumah tangga lain. ketika saya belajar, saya ingin mengetahui lebih dalam tentang materi / bahan ajar yang saya pelajari. ketika seseorang membaca buku geografi, mungkin ia ingin mengetahui letak geografis dan posisi strategis Indonesia. Ya, seseorang perlu tujuan untuk mengarahkan pola tindakan yang akan digunakan demi mencapai tujuannya tersebut.

kita tentu pernah mendengar istilah goal setting, bukan? goal setting menurut Locke dan Latham (dalam Woolfolk, 1998) mendefinisikannya sebagai penetapan apa yang hendak dicapai seseorang. keduanya juga mengemukakan 4 alasan mengapa goal setting dapat memperbaiki performance (unjuk kerja) seseorang:

1. Goals mengarahkan perhatian individu terhadap tugas yang dihadapi. dengan adanya tujuan, seseorang akn lebih terarah dan fokus dengan tujuannya. sehingga apa-apa yang dilakukan, tentu dalam rangka mencapai tujuan tersebut. hal ini akan membuat seseorang beraktivitas secara lebih bermakna. misalnya tujuannya membuat artikel dalam 2 hari. maka seseorang akan lebih fokus dalam dua hari ke depan untuk membuat artikelnya.

2. Goals menggerakan usaha. ketika tujuan sudah ditetapkan dan mendapat hambatan, seseorang akan berusaha untuk bisa melalui hambatan tersebut. misalnya membuat artikel dalam 2 hari ke depan ternyata sulit menemukan topik yang menarik. maka ia akan berusaha mencari informasi maupun hal-hal lain yang bisa menjadi inspirasi topik yang dianggap menarik baginya.

3. Goals meningkatkan ketahanan kerja. setelah seseorang berkonsentrasi dan fokus pada tujuannya, lalu ia berusaha mewujudkan tujuannya, ia juga akan menanggalkan urusan lain yang tidak berhubungan dengan tujuan awalnya. misalnya dalam proses pengerjaan artikel 2 hari tersebut. di hari pertama, ada yang mengajaknya menonton. karena seseorang itu punya tujuan jelas, ia akan menolak secara asertif orang yang mengajaknya menonton tersebut. ia akan berusaha fokus pada tujuannya hingga tercapai.

4. Goals meningkatkan strategi baru. ketika seseorang gagal menggunakan strategi awalnya dalam mencapai tujuan, ia akan mencari cara / strategi lain untuk mencapai tujuannya tersebut. dengan demikian, berarti tujuan bisa mengokohkan tekad seseorang dan melakukan berbagai kreatifitas berpikir, termasuk dalam mencari strategi-strategi cemerlang yang bisa dilakukannya.

Tujuan seseorang dapat mempengaruhi perilaku dan proses yang dilakukan dalam mencapai tujuan tersebut. contoh kecil, misalnya si A dan  si B belajar dalam menghadapi UAS. keduanya sama-sama belajar. namun tujuan mereka berbeda. si A belajar karena ingin benar-benar mengerti tentang materi yang akan diujikan. sedangkan si B belajar demi mendapat nilai yang baik. terkadang, dalam prkatiknya, akan ada perbedaan proses (meskipun sedikit) yang dilakukan keduanya.

karena si A ingin benar-benar memahami bahan ajarnya, ia berusaha keras dan mencari dari berbagai literatur tentang materi tersebut. jika tidak bisa mengerjakan soal ujian, ia justru akan mencari tahu lebih banyak tentang materi tersebut dan tidak mencontek. sedangkan B hanya mempelajari materi dosen, karena ia pikir, materi dosen sudah cukup bisa membuatnya mendapat nilai baik. mencontek pun kadang dilakukannya jika tidak bisa mengerjakan ujian demi nilai akhir yang bagus.

tindakan A bisa dikatakn sebagai jenis learning goals sedangkan tindakan B bisa disebut performance goals. learning goals membuat seseorang tertantang untuk benar-benar memahami sesuatu yang belum diketahuinya sehingga ia akan belajar serta mencari tahu dengan sungguh-sungguh. sedangkan performance goals adalah intensi individu untuk menampilkan penampilan yang baik atau menghindari penilaian buruk dari orang lain.

biasanya, orang-orang yang memiliki performance goals akan disibukkan dengan diri mereka sendiri dan memiliki perilaku sebagai berikut (Stipek, dalam Woolfolk, 1998)

1. menggunakan langkah potong kompas dalam menyelesaikan tugas

2. bersungguh-sungguh / kerja keras jika tugas tersebut diberi nilai.

3. mencari perhatian agar tampil bagus

4. membandingkan nilainya dengan teman-teman

5. merasa nyaman dengan tugas yang tidak memilki kriteria penilaian yang jelas

6. berlaku curang atau menyalin ‘tulisan’ teman

7. kecewa dengan nilai rendah yang diperoleh

8. memilih tugas yang cenderung memberi evaluasi positif.

nah, mana jenis goals yang Anda rasa lebih menguntungkan? jenis goals mana yang selama ini Anda gunakan? nyamankah Anda dengan jenis goals yang Anda gunakan selama ini? jawabannya tergantung pada Anda. namun saya sarankan untuk menggunakan jenis learning goals. bagi saya, itu akan memberi rasa nyaman dalam diri. karena saya lebih jujur kepada diri saya tentang kemampuan diri saya sesungguhnya dan  saya benar-benar mengerti seperti apa kualitas diri saya. sudah baik/ belum, sudah bisa melakukan ini/ belum. sampai dimana kemampuan saya. dan sebagainya… 🙂 temukan kejujuran dan kenyamanan dalam diri…

sumber: Sukses Belajar di Perguruan Tinggi. editor: Evita E.Singgih-Salim dan Soetarlinah Sukadji. 2006. Jogjakarta : Panduan

Akhirnya kutemukan!

yah, akhirnya kutemukan potongan puzzleku yang lain 😉 ini cerita dari hasil sharing dan ngobrol dng beberapa teman seputar hubungan bernama “persahabatan”.

awalnya, aku benr2 ga ngerti kenapa sampai beberapa waktu lalu blm dapt sahabat. padahal banyak temenku yang udah asik dan berukhuwah lama dengan sahabatnya… aku galau. entah kenapa. ada semacam rasa yang kurang tersalurkan. ya, kurang tersalurkan kepada orang lain yang bisa aku bagi rasa kasih sayang ini. mau curhat selain sama Allah dan ortu, sama siapa? mau berbagi bahagia dan kesedihan ke siapa? mau minta ditemenin ke sini situ sama siapa? yah, aku butuh sesuatu.sesuatu yang nyata. orang lain yang bisa aku “gandeng” bersama. dan aku rasa, sudah saatnya aku butuh sahabat.

seorang teman aku ajak diskusi tentang sahabat. apakah arti sahabat menurutnya? hem, blm sempat dijawab artinya, dia justru sudah skeptis kembali bertanya, “memangnya sahabat itu ada?” sontak aku kaget (menskipun ga sampai terloncat-loncat 🙂 ). baru kali ini aku temui orang bertanya begitu,. “menurutku aga ada tuh sahabat, adanya yaa teman akrab, teman baik,.karena kalo sahabat yang kata orang bisa kemana-mana bareng, bisa merasakan senang-sedih bareng, kayaknya ga ada deh orang yang bisa gitu. kan setiap orang punya kepentingan berbeda. ya kan?” ohh ya ya ya…ngerti ngerti,.. Awalnya aku setuju. selain untuk menutupi kegalauan akibat belm memiliki sahabat, alasannya masuk akal juga. oke… jadi ga masalah donk kalo selama ini aku belum punya sahabat? yeah, masih normal, masih normal… 🙂

di suatu waktu, aku kembali bertanya pada teman, kali ini berbeda. aku bertanya apa dia punya sahabat? katanya punya. wahhh timbul rasa penasaran lagi, koq ada yang  punya sahabat? kenapa? gimana caranya? pertanyaan itu terus muncul, mengalir. setelah aku bertanya ini itu, aku dapat jawaban bahwa menurutnya sahabat itu ada. sahabat layaknya “pacar” tapi ga punya passion. hanya ada intimacy dan komitmen. hemm… begitu? trus, apakah dia pernah menyatakan komitmen itu? “ya..enggak gitu juga fatin, soalnya itu akan dirasakan dengan sendirinya.” – “oh, jadi masalah perasaan? rasa kepemilikan yang akan datang dg sendirinya, gitu?” – “yah..gitu dehh..gitu lah…soalnya aku yang nganggap dia sbg sahabatku, meskipun ga ada deklarasi atau semacamnya.” ya ya ya… satu poin lagi berbeda.

yah,. sahabat menurutku adalah masalah perasaan. dan aku percaya ada sahabat. aku percaya akan menemukannya. namun, terkadang aku butuh pengakuan, dan bukan hanya perasaan.

terakhir, tadi sore, seorang teman mengobrol lagi seputar hubungan persahabatan. aku agak lupa, gimana awalnya hingga kami nyambung ke arah sana :p yang jelas, aku bilang juga tentang arti sahabat menurutku dan menurut temanku yang lain. ternyata temanku yang satu ini, sejak SMP dia juga sedang mencari shabat. dia pun sdg galau. kataknlah, posisi aku dan dia, sama. galau. butuh sahabat. needs of love kami sedang tinggi (maklum anak muda..:p) . dia merasa perlu mengatakannya, menwarkan dirinya sebagai sahabat orang lain, namun dia malu dan takut “ditolak”. aku sarankan untuk mengatakan saja apa yang mau dia katakan, jangan takut mencoba. katakan saja..

setelah lama berbicara, akhirnya dia bertanya padaku, apa aku sudah punya sahabat? aku jawab belum. “kalau ada yang mau jadi sahabat kamu gmn, fatin?” aku jawab, waahh bersyukur banget! setelah lama ditunggu! 🙂 . “Apa ada yang pengen kamu jadiin sahabat?” aku jawab, ada. “siapa?” -qisti- “siapa?” -adis, qisthina adisty- “wuaaa fatin… koq sama?? aku juga pengen… ternyata… makasi yah udah menyambutku… :)” hikz..hikz…

ending : berpelukan…:)

semoga kita diberkahi, ukhti… ana uhibbukifillah 😉 saling menjaga dan mengingatkan dalam kebaikan yuk! Allahuakbar!

minggu, 19 desember 2010, 16.20. @ kamar asrama mahasiswa UI, depok. C.2.53

Kembali Menilik Reformasi Birokrasi Kemenkeu dari Kasus Gayus

Ketidakpuasan atas rezim Soeharto memicu aksi demonstrasi besar-besaran di berbagai wilayah Indonesia tahun 1998. Hal tersebut membuat Soeharto tertekan dan memutuskan mengundurkan diri dari jabatannya. Sejak pengunduran diri itu, dimulailah era reformasi yang didengungkan sebagai era perubahan yang signifikan dalam suatu atau beberapa bidang dan  dinilai sebagai agenda yang penting dilakukan.

Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan, agenda reformasi tidak mudah dilaksanakan dan sering menghadapi hambatan serta tantangan, namun harus terus dijalankan bersama untuk mencapai kehidupan bernegara yang lebih baik. “Ingat, reformasi pada hakikatnya adalah perubahan dan kesinambungan, change and continuity,” tegasnya seperti dikutip ANTARA.

Reformasi adalah perubahan dan kesinambungan. Jadi reformasi tidak mungkin dilaksanakan hanya dalam waktu tertentu saja karena butuh kontinuitas dan komitmen dalam pelaksanaannya. Selain itu, reformasi juga perlu dilakukan menyeluruh bukan hanya secara parsial. Lika-liku perjalanan reformasi terus terjadi sampai saat ini, termasuk dalam bidang birokrasi. Salah satu contoh birokrasi yang dibahas dalam artikel yang saya temukan adalah bidang keuangan. Kemudian pertanyaannya adalah apakah reformasi birokrasi keuangan sudah berjalan baik saat ini?

Terkait kasus makelar kasus Gayus Tambunan, Anggota Fraksi Partai Golkar di DPR RI, Fayakhun Andriadi menilai perlu adanya evaluasi reformasi birokrasi kembali di lingkup Kemenkeu selaku pilot project reformasi birokrasi di seluruh kementerian.

Fayakhun Andriadi menyatakan jika pernyataan Dirjen Pajak Kemenkeu, Tjiptardjo benar bahwa Gayus tidak bekerja sendiri lalu didukung pengakuan Gayus bahwa dirinya masih markus kelas teri dibanding pejabat elit Ditjen Pajak atau golongan lebih tinggi yang menangani perusahaan-perusahaan besar. Berarti instansi di lingkup Kemenkeu harus dievaluasi total, termasuk kalangan elitenya, juga di jajaran instansi lainnya yang banyak berurusan dengan keuangan negara. Karena menurutnya, mereka semua telah mengakibatkan negara rugi besar.

 

Menurut Fayakhun, perlu ada tindakan tegas dan ancaman hukuman keras dalam menangani kasus ini agar reformasi birokrasi dapat mencapai target yang ditetapkan, tidak terjadi lagi penyalahgunaan wewenang serta menambah suburnya aktivitas para Markus.

Term yang digunakan dalam bahasan artikel tersebut adalah reformasi dan demokrasi.

  1. Reformasi dari bahasa Inggris yaitu reformation (kata kerja; to reform) artinya membentuk kembali. Sedangkan menurut KBBI adalah perubahan secara drastis untuk perbaikan (bidang sosial, politik, atau agama) dlm suatu masyarakat atau negara.
  2. Birokrasi dalam bahasa Inggris berasal dari bureaucracy, yaitu suatu organisasi yang memiliki rantai komando dengan bentuk piramida, dimana lebih banyak orang berada ditingkat bawah dari pada tingkat atas, biasanya ditemui pada instansi yang sifatnya administratif maupun militer. Sedangkan menurut KBBI adalah sistem pemerintahan yang dijalankan oleh pegawai pemerintah karena telah berpegang pada hirarki dan jenjang jabatan.

Mengenai artikel di atas, saya setuju dengan pernyataan Fayakhun Andriadi agar mengevaluasi lagi kemenkeu serta menindak tegas dan memberi ancaman keras dalam menangani kasus ini. Namun, saya kurang setuju dengan Fayakhum yang menyatakan bahwa “mereka semua telah mengakibatkan negara rugi besar”. Kata “mereka” tidak dijelaskan lebih lanjut siapa yang dimaksud. Apabila ditujukkan kepada semua pejabat yang lebih tinggi kedudukannya dari Gayus, dapat dikatakan ia hanya melihat dari satu sisi perunutan jabatan, sehingga dikhawatirkan akan terlalu men-generalisir dengan mengganggap semua pejabat tersebut melakukan hal serupa dengan Gayus.

 

Padahal belum tentu pejabat yang lebih tinggi melakukan hal serupa. Namun tidak menutup kemungkinan memang bagi para pejabat yang lebih tinggi kedudukannya melakukan hal serupa dengan Gayus. Jika demikian pastilah akan merugikan negara lebih dari nominal kerugian yang disebabkan oleh Gayus.

 

Jadi menurut saya, reformasi birokrasi di bidang keuangan secara umum belum baik, namun sebenarnya sudah ada upaya untuk terus melakukan reformasi birokrasi kementrian keuangan  demi tercapainya target reformasi. Reformasi sekali lagi adalah perubahan dan kesinambungan. Jadi reformasi akan terus berproses secara bertahap dengan komitmen perubahan menuju perbaikan.

 

sumber :

http://politik.kompasiana.com/2009/11/03/kesalahan-reformasi-demokrasi-ala-amerika-dipaksakan

http://berita.liputan6.com/politik/200908/240486

http://antara.news/terkait-kasus-gayus-reformasi-birokrasi-kemenkeu-disorot.htm

http://www.seasite.niu.edu/Indonesian/Reformasi/reformasi.htm

Tugasku..!

tugas lagi..!! yahh..beginilah,.tugas akan selalu ada memang. kuliah. entahlah mengapa di jenjang ini aku merasa memiliki beban yang jauuuh lebih dahsyat. dulu, aku bisa membagi tugas, organisasi, dan belajar. semua terkonsep dengan rapih dan masih bisa dikontrol…tapi kini, berbeda. bukan hanya masalah tugas yang membludak, organisasi yang lebih serius tentunya, dan mata kuliah yang berbeda dari SMA-SMP-SD apalgi TK 🙂

sebenarnya menurutku, masalahnya ada di managemen waktu. ya managemen waktu itu PENTING. jangan sampai gagal merencanakan atau kamu justru akan merencanakan sebuah kegagalan. butuh pengalaman dan pengetahuan yang cukup untuk melewati itu semua. nah,,maka jangan takut atau khawatir untuk mencoba hal baru. terkadang, kamu akan sangat sedih, kesal, cape’, dan tertekan atas ketidakberdayaan menghandle dirimu dan kegiatanmu yang baru. tapi tenanglah,.tetap kuat dan optimislah bahwa kamu bisa melaluinya. demikianlah yang aku lakukan sebagai kekuatanku saat hampir menyerah . ya, hampir, karena aku tak pernah berharap aku akan menyerah karena kebodohan. HARUS OPTIMIS!

tugas yang saya ceritakan, banyak yang memakan waktu untuk membaca lalu menulis. nah…salah satu kesulitannya adalah saat membuat jurnal, seperti catatan pribadi atau diary. bayangkan, jika untuk membuat catatan pribadi saja, saya kesulitan menuliskannya secara lugas dan jelas, benar-benar mendeskripsikan seperti apa yang saya alami, saya lihat, saya dengar, saya rasakan, saja sulit. bagaimana dengan tugas lainnya, seperti membuat artikel argumentatif , artikel naratif, dan sebagianya??

baru-baru ini, dosen saya menawarkan cara ampuh untuk bisa menulis. kuncinya adalah menuangkan ide. ide apapun yang ada. tulislah hingga tuntas. tak usah pedulikan aturan apapun dulu. tak usah terbatasi oleh jumlah kata, diksi, atau apapun. yang penting ide kamu tertuang dan masih berhubungan. jangan lupa tuliskan hingga tuntas yaaa… setelah itu baru kita edit. bagian mana saja yang kurang sesuai paragrafnya, diksi yang kurang enak dibaca, ide yang agak-agak “ga nyambung”, atau hal-hal lain yang perlu ditambahkan atau diperbaiki.

yaahhh..tugasku…oh tugas…

waahh..mestinya aku kerjakan tugasku ni…deadline lusa. belum selesai. hemmm…Tuhan, bantu aku (memelas : mode on) . SEMANGAT, Fatin! kata temen, “SEMANGKA!” semangat karena Allah! oke!! 😉

BOS as an accomodation of cost education

Education is one of the important thing for a country which needs to be concerned by the government, also for Indonesia. Indonesian government have made programs for Indonesian education to increase it qualities. One of the programs to increase qualities of Indonesian education is school operational accomodation (Bantuan Operational Sekolah or BOS).

BOS or school operational accomodation, as its name, is a program of the government to fund students of elementary school/ the same level and junior high school/ the same level in Indonesia. This program is associated with 9-years compulsory education program. The target of the program is to make every student lead 9 years education from elementary school until junior high school. Because the cost of education is high whereas there is 9-years compulsory education program, the government thinks the next step to follow up and realize the target. So, it is one of the reason why BOS needs to be held.

BOS is only give a little accomodation to the cost of education. It means that not all the education cost can be free. A school just recommended to free the cost of school month, school tuition fees, and the textbooks. But, for the student uniforms, notebooks and stationary for school, or maybe student’s pocket money still the responsibility of their parents.

The school can’t withdraw another money from student parents or their guardians to cost the school, except, there is an agreement between school committee and them. But, for schools which are included to be an international level or pioneer of international level are allowed to withdraw the other money. Because they need a lot of money to fund the development infrastructure or the other facilities of school to establish and realize international level.

Based on the information from one of teacher’s article in the internet, the school operational accomodation money is difficult to be misused. Because the money which had given by the government must be reported by school every 6 months. And the teachers of the school have a control function to supervise the uses of the funds.

The control function of BOS is not only an additional duty for teachers. But also the parents or guardians of students, employees of the school who know about BOS, and of course the students, all of them should be care and have a sense of belonging to participate. It needs to be controlled because it’s about billions of money which is used to the importance of Indonesian students. Indonesian society also need to know more about BOS and its uses, so the government and school must be transparent to public. BOS as an accomodation of cost education should be supported by all elements to make the government programs succeed and make Indonesian education better.

 

Surat Terbuka untuk Para Wanita

-SAYID QUTB-UMAR TILMASANI-

PANDANGAN ISLAM TERHADAP KAUM WANITA

Quran surat 33: 35, Allah tidak menurunkannnya hanya untuk kaum laki-laki saja. Ampunan dan pahalanya bukan hanya untuk lelaki saja. Islam tidak pernah membedakan kedudukannya dengan  kaum wanita. Islam terdiri atas dua pilar, yakni pilar pikir dan pilar perasaan. Maka jika seorang muslim kehilangan salah satunya, ia akan kehilangan pula cita rasa keimanannya.

Islam memberikan hak sebesar kewajiban wanita. Pendapatnya dihargai, kelemahannya dilindungi. Wanita bukan hanya untuk seks dan ranjang, bukan hanya sebagai hiburan, bahkan hanya sebagai penghuni harem. Islam telah membimbingnya menciptakan kondisi yang menjamin kebahagiaan keluarga. Sehingga tidak ditemukan dalam diri wanita selain kelembutan, bau-bauan mewangi, dan penglihatan yang menarik hati.

Islam tidak memaksakan wanita untuk kawin dengan orang yang bukan pilihannya. Karena ia punya hak untuk menerima ataupun menolaknya. Dia juga tidak dilarang melihat dan bersepaham dengan tunangannya dalam batas tertentu. Jika laki-laki sebagai pemimin, itu karena ia memiliki tanggung jawab dalam pemberian nafkah, membimbing, melindungi kehormatan istri dan keluarga, dan pemangku jihad. Bukan untuk bertindak sewenang-wenang dan menyakiti hati istrinya. (QS.2:228) Karena seorang suami yang memukul istrinya, mendapat gelar dari rasulullah sebagai orang paling jahat. (At-Talaq:6). Wanita dalam islam terjamin kemuliaannya, hak-haknya, dan kebebasannya. Rasulullah menyamakan pria dan wanita dalam hal pembagian kasih sayang dan perwalian.

Secara syariat, wanita islam tidak harus mengabdikan dirinya bagi suaminya (shahih muslimin, jilid 5 halaman 627 cetakan darus sya’ab). Namun jika melakukaknnya maka itu adalah kebajikan, dan jika tidak, itu bukan keterpaksaan. Wanita muslim selalu berwajah cerah dan riang gembira di depan suaminya. Suka bercanda dengan kelakar sehat, tersenyum, tertawa, memberi rasa senang dan tenang, serta kasih sayang.

Mengenai kerja wanita, ada yang membolehkan, melarang, dan ada juga yang membolehkan bekerja dengan syarat tertentu. Wanita dalam islam bukan penganggur dan tahanan rumah tetapi sebagai ratu dan pengatur rumah tangga serta anak-anaknya. dianjurkan candanya pun produktif dan bermanfaat. Wanita tidak dilihat lebih rendah dari kaum pria dlam masyarakat. Ia bukan hanya pemuas laki. Bahkan dalam menganjurkan orang menikah, islam menganjurkan hal tersebut sebagai upaya melanjutkan keturunan bukan memuaskan hawa nafsu.

Wanita Islam tidak segan-segan berkorban demi agamanya. Wanita-wanita itu tidak hanya punya kepentingan di rumahnya. Agama ini telah membagi tugas hidup anatara laki-laki dan perempuan karena ia memiliki arti penting dalam masyarakat dan karena tugas tersebut tidak mungkin hanya dilakukan sendiri oleh laki-laki tnpa keikutsertaan wanita.

Islam sudah memberikan hak wanita, sudah memelihara kedudukannya, meninggikan martabatnya, menetapkan eksistensinya, dan meninggikan semua permasalahannya hingga mencapai puncak yang tidak pernah dicapai oleh masyarakat m,ana pun agama manapun juga.

Islam membolehkan wanita musafir sendiri tanpa muhrim, kalau itu perjalanan darurat. Suaranya bukan juga aurat. Wanita tidak dilarang belajar. Tidak dilarang berhias dan mempercantik diir, meski ia seorang gadis, asala di depan orang-orang yang dibenarkan melihat ia berhias dan mempercantik diri. Seperti pada awal permulaan Islam, sudah ada salon kecantikan rambut dan wajah dan rasul tidak melarang.

Semua hak-hak itu bisa dilakukan dengan syarat wanita berpegang teguh pada prinsipo sebagai wanita muslimah, memelihara rasa malu dan sungguh-sungguh, bersikap sopan santun dan anggun, sehingga menjadi keanitaannya selalu terlindungi dari jangkauan durjana. Selalu menghias dengan akhlak yang luhur, memegang teguh susila Islam dan tidak keluar dari  perintah Allah Ta’ala.

Sekali lagi, kenalilah ajaran agama Islam tentang wanita, percayalah padanya, timbalah sumber ilmu murninya, Insya Allah kita akan hidup bahagia dunia hingga akhirat kelak.

sebuah pesan…

SAYID QUTB-UMAR TILMASANI

Kisah kehidupan dan kematian sering berdampingan, namun kematian hanyalah kekuatan kecil dan hal kecil yang semestinya dapat di padamkan oleh energi kehidupan yang lebih besar dan bergemuruh dalam diri. Adakalanya kehidupan berteriak kesakitan yaitu ketika kematian menerkam dan merobek tubuhnya. Tetapi alangkah cepat sembuhnya luka itu dan alangkah cepatnya teriakan kesakitan itu menjadi nyanyian suka cita. Makhluk hidup menyesaki permukaan bumi ini, namun kematian hanya bisa bersembunyi di sebuah sudut sana. Memangsa dan berlalu. Kehidupan merekah, bergemuruh riuh ramai, ada di mana-mana. Sedangkan kematian hanya suatu kekuatan kecil dan letih. Kehidupan merekah dan meluas bersumber dari kekuatan Allah yang Maha Hidup.

Terkadang kehidupan terlihat begitu sempit dan pendek waktunya. Namun ketika kita hidup selain karena diri kita, yaitu demi ide maka akan terlihat kehidupan yang terbentang luasnya. Hidup bukan masalah kuantitas atau hitungan waktu belaka namun karena rasa. Perasaan manusia sendiri yang bisa memaknai tentang kehidupan. Jika manusia berhasil mlipatgandakan perasaannya tentang kehidupan berarti ia pun telah berhasil melipatgandakan kehidupannya.

Memberikan sedikit saja kasih sayang yang jujur pada orang baik ataupun jahat sekalipun atas kealpaan dan kesalahannya. Sedikit perhatian yang tulus bukan basa-basi terhadap suka dukanya. Maka akan kau temukan sumber kebajikan dari lubuk hati mereka. Sedikit kelapangan dada saja sudah menjamin tercapainya kasih sayang yang hakiki dalam perjuangan dan cita-cita. Betapa besar ketenangan, kesenangan, dan kebahagiaan yang kita berikan kepada diri kita ketika kita memberikan kasih sayang, cinta, dan kepercayaan kepada orang lain saat bibit-bibitnya tumbuh subur dalam jiwa kita.

Hanya pedagang yang melakukan segala sesuatu atas dasar hubungan dagang bagi komoditi mereka agar tidak jatuh ke pihak lain. namun bagi pemikir, dan penyandang aqidah, kebahagiaan justru terletak saat banyak orang yang bisa menikmati pikiran dan aqidahnya. Dia juga tidak akan merasa sebagai pemilik ide dan aqiodah tersebut, karena ia hanya akan merasa sebagai penghubungnya.

“jaga temen-temen ya dek..”

“jaga temen-temen ya dek..” kata itu tiba-tiba terlintas. otakku berhasil me-recall memory part itu. entah kenapa, aku merasa ada tanggung jawab lebih untuk benar-benar lebih peduli pada teman-temanku (para perempuan tentunya). padahal, sebenarnya ini bukan kebiasaan atau hobiku untuk memperhatikan teman-teman , namun inilah ujian. aku harus bisa memparafrasekan amanat kakak angkatan yang telah beberapa kali diucapkannya lalu mem-follow up-nya kemudian.

satu kalimat itu, buatku beragam makna, berjuta arti. kenapa disampaikan padaku? mungkinkah hanya aku? seolah-olah hanya aku yang bisa menjaga mereka. seolah-olah hanya aku yang tahu keadaan mereka. seolah-olah hanya aku yang bisa memahami mereka… ya Rabb hanya Engkau sesungguhnya yang bisa lakukan itu semua. dan izinkan aku menjadi perantara bagi mereka..

sebagai seorang mahsiswi yang notabenenya juga masuk dalam usia dewasa muda, kebutuhan akan pertemanan juga penting bagiku. namun seperti yang aku bilang, bahwa memperhatikan teman atau orang lain, sayangnya bukan hobiku. sederhananya, aku merasa punya kekurangan untuk bisa benar2 meluangkan waktu untuk menunjukkan rasa/sikap care pada teman2ku. dan itu adalah salah satu sifat yang jadi masalah juga buatku.

meminjam definisi dari Philip Zimbardo mengenai friendship “a relationship between people characterized by intimacy but not by passion and commitment….”. yaah..padahal hanya kedekatan, keakraban yang dibutuhkan, tanpa pasion ataupun komitmen.  dalam tingkatan segitiga cinta sternberg pun hanya pada tingkat liking. rendah bukan? bisa dibilang, hanya perhatian saja. tapi sulitnya…masya allah…apa karena aku terlalu egois? kurasa tidak. apa aku hanya ingin diperhatikan tanpa memperhatikan? mungkin. ataukah aku yang maish menganggap mereka bukan bagian hidupku? jika jawabnya ya, astagfirullah…aku mohon ampun ya Rabb..

mereka saudari2ku…aku masih berharap bisa berubah walau sedikit demi sedikit agar lebih perhatian dan peduli pada teman-temanku sendiri. karena aku menyayangi mereka…

Islam, agamaku yang hanif, telah lama mengajarkan rasa saling menyayangi dan mengasihi. kepada Allah, kepada sesama, kepada hewan, tumbuhan, dan juga pada diri sendiri. yang kaya, miskin, buta, tuli, sehat, sakit, tua, muda, dan sebagainya…semua harus disayangi.

mungkin kini yang bisa aku lakukan, adalah show up! aku harus mau menunjukkan rasa sayangku pada teman2ku. tanyalah kabar mereka, sapalah mereka, perhatikan keadaanya, panggilah mereka dengan panggilan yang baik dan yang mereka sukai, kirimlah sms pada mereka walau hanya menyampaikan satu kata salam, lebih bagus kalo sms-nya berisi kata mutiara atau semacamnya yang bisa untuk saling mengingatkan, dan terpenting adalah tersenyum. tunjukkan wajah terindah, terseri, termanis, terhangat, dan ter-ter lainnya setiap bertemu mereka. jadi ingat hadist Nabi…yang paling merasa senang ketika bertemu saudara/i nya adalah yang paling  banyak dapat pahala… 😉 cheeesss :)v

Shinkansen Indonesia

tepat pukul 3 pagi, tanggal 2 Desember 2010 saya sampai di stasiun kereta api Purwokerto. selama perjalanan dari manggarai ke purwokerto ada banyak hal yang tidak akan lupakan, saya kira.

saya pikir, kereta api memiliki banyak cerita dan keunikan tersendiri. mulai dari stasiunnya, peronnya, petugas kereta apinya, gerbongnya, pintu otomatisnya, tempat duduknya, pegangan gantungnya, bunyi peluitnya, dan segala pemandangan selama perjalanannya. yahh… semua itu bagai fenomena psikologis yang tidak dapat dipecah-pecah menjadi bagian-bagian pada setiap elemen, seperti kata Max Wertheimer dalam phi phenomenonnya.

sebagai penumpang kereta api, saya agak miris melihat perkeretaapian di negeri sendiri. kereta api yang menurut saya bisa menjadi transportasi favorit, masih belum bisa dikatakan demikian karena minimnya fasilitas yang disediakan dan kurangnya perawatan, sehingga terasa kurang nyaman. lantai gerbong yang rusak, jendela rusak, kamar kecil tak layak dan bau, udara yang panas, langit-langit yang juga sudah rusak, mesin yang sudah tua, dan tentunya laju kereta yang tidak optimal. jika mau dibandingkan, dengan kereta api jepang, hemm…masih jauh rasanya…

Warga Jepang mengandalkan kereta api  sebagai alat transportasi utama. salah satu jenis kereta api di Jepang adalah Shinkansen (juga sering dipanggil kereta peluru). Shinkansen adalah jalur kereta api cepat Jepang yang dioperasikan oleh empat perusahaan dalam grup Japan Railways. (sebenanrnya nama Shinkansen menurut bahasa Jepang merujuk pada jalur keretanya, namun orang2 Jepang sering merujuknya sebagai nama kereta tersebut). Shinkansen merupakan sarana utama untuk angkutan antar kota di Jepang, selain pesawat terbang. Kecepatan tertingginya bisa mencapai 300 km/jam. sedangkan keamanan dan ketepatan waktunya sudah tidak diragukan lagi.

Meski memiliki kecepatan super, penumpang tidak akan merasa mual dan pusing sebab Sinkanshen dirancang agar penumpang tetap nyaman meski kereta melaju dengan kecepatan tinggi. Bagian dalamnya juga sangat luas dan tempat duduknya hampir seperti kursi duduk di pesawat terbang. Jadi tidak seperti kereta rel listrik atau kereta ekspres yang dikenal di Indonesia pada umumnya. Shinkansen menggunakan sistem komputer untuk mengatur pengoperasian dan sistem lalulintas kereta diatur secara terpusat. Selain itu, sama seperti kereta kebanyakan, Shinkansen harus menjalani perawatan dan pemeriksaan di Depo Shinkansen. Di sini, setiap gerbong Shinkansen dibersihkan dan diperiksa sebelum diberangkatkan setiap harinya. Shinkansen juga terkenal ramah lingkungan karena tidak menimbulkan polusi apapun. (http://sains.kompas.com/read/2008/11/01/1737160/Kapan.Indonesia.Punya.Shinkansen.)

bagaimana dengan kereta api di negeriku? sampai kapan akan terus begini? semoga PT INKA benar-benar akan meneruskan niatnya untuk membuat Shinkansen Indonesia pada 2016 mendatang. 😉